Ilustrasi Teams Arikel Visi Untuk Sehat
Sourve visiuntuksehat.blogspot.com
Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi rabbil alamin.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali, orang - orang yang berbuat kebajikan dan saling menasehati dalam kebenaran (Al Quran dan As Sunnah) dan saling menasehati untuk kesabaran.
Kencing Berdarah, Apa Penyebabnya & Apa yang Harus Dilakukan?
Oleh: dr. Maria Riastuti I., Sp.PD-KGH. Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal & Hipertensi
Dok, tadi urine saya warnanya agak kemerahan, kira-kira kenapa ya? Bila menemui kasus seperti ini, salah satu pikiran utama yang menyeruak adalah kencing darah, walaupun memang tidak hanya terbatas soal itu saja.
Kencing darah atau hematuria adalah kondisi yang sering terjadi dan cukup mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang me- ngalaminya. Hematuria adalah kondisi ketika urine mengandung jumlah sel darah merah yang lebih tinggi dari biasanya.
Hematuria dibagi menjadi dua jenis, yaitu hematuria makroskopik dan hematuria mikroskopik. Hematuria makroskopik lebih mudah terdeteksi karena warna urine yang berubah menjadi merah atau cokelat tua. Sedangkan hematuria mikroskopik harus dideteksi melalui pemeriksaan la- boratorium atau menggunakan dipstick.
Penyebab hematuria sangat beragam, tergantung dari tempat yang terdampak, seperti vaskular (pembuluh darah), ginjal, ureter (saluran kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran kencing)/ prostat. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan hematuria ketika terdapat masalah di dalamnya.
Beberapa penyebab umum hematuria antara lain adalah:
1. Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih atas dan bawah dapat menyebabkan hematuria mikroskopik atau makroskopik. Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Gejala lain dari infeksi saluran kemih adalah sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan perasaan tidak nyaman di daerah panggul.
2. Batu ginjal: Batu ginjal adalah gumpalan mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal dan dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Ketika batu ginjal keluar dari ginjal dan melewati ureter, dapat menyebabkan rasa sakit dan hematuria makroskopik.
3. Keganasan: Keganasan pada ginjal, ureter, kandung kemih, uretra atau prostat dapat menyebabkan hematuria. Keganasan pada ginjal biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, sedangkan pada anak-anak lebih sering disebabkan oleh keganasan pada saluran kemih.
4. Glomerulonefritis: Glomerulonefritis adalah kondisi ketika ginjal mengalami peradangan yang menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan hematuria dan juga gejala lain seperti tekanan darah tinggi, protein dalam urine, dan edema pada kaki.
5. Pembesaran prostat adalah kondisi ketika prostat membesar dan menyebabkan kesulitan saat buang air kecil. Pembesaran prostat dapat menyebabkan hematuria mikroskopik atau makroskopik.
6. Striktur uretra: Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang dapat menyebabkan kesulitan saat buang air kecil dan hematuria mikroskopik.
*Bila Menemukan Tanda/ Gejala Hematuria, Kapan Perlu Ke Dokter?*
Segeralah konsultasi ke dokter, karena hal ini dapat menggambarkan penyakit serius (keganasan), terutama pada pasien berusia >35 tahun. Pasien dengan hematuria perlu mendapatkan pemeriksaan laboratorium dan bila perlu dilakukan pemeriksaan pencitraan, termasuk analisis urine, darah lengkap, serta fungsi ginjal. Untuk pasien yang sudah sering mengalami kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah atau nyeri pinggang walau urin jernih, dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Sebarkan informasi bermanfaat ini sebanyak-banyaknya agar banyak masyarakat yang tercerahkan.
Oleh: dr. Maria Riastuti I., Sp.PD-KGH. Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal & Hipertensi
Dok, tadi urine saya warnanya agak kemerahan, kira-kira kenapa ya? Bila menemui kasus seperti ini, salah satu pikiran utama yang menyeruak adalah kencing darah, walaupun memang tidak hanya terbatas soal itu saja.
Kencing darah atau hematuria adalah kondisi yang sering terjadi dan cukup mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang me- ngalaminya. Hematuria adalah kondisi ketika urine mengandung jumlah sel darah merah yang lebih tinggi dari biasanya.
Hematuria dibagi menjadi dua jenis, yaitu hematuria makroskopik dan hematuria mikroskopik. Hematuria makroskopik lebih mudah terdeteksi karena warna urine yang berubah menjadi merah atau cokelat tua. Sedangkan hematuria mikroskopik harus dideteksi melalui pemeriksaan la- boratorium atau menggunakan dipstick.
Penyebab hematuria sangat beragam, tergantung dari tempat yang terdampak, seperti vaskular (pembuluh darah), ginjal, ureter (saluran kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran kencing)/ prostat. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan hematuria ketika terdapat masalah di dalamnya.
Beberapa penyebab umum hematuria antara lain adalah:
1. Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih atas dan bawah dapat menyebabkan hematuria mikroskopik atau makroskopik. Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Gejala lain dari infeksi saluran kemih adalah sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan perasaan tidak nyaman di daerah panggul.
2. Batu ginjal: Batu ginjal adalah gumpalan mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal dan dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Ketika batu ginjal keluar dari ginjal dan melewati ureter, dapat menyebabkan rasa sakit dan hematuria makroskopik.
3. Keganasan: Keganasan pada ginjal, ureter, kandung kemih, uretra atau prostat dapat menyebabkan hematuria. Keganasan pada ginjal biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, sedangkan pada anak-anak lebih sering disebabkan oleh keganasan pada saluran kemih.
4. Glomerulonefritis: Glomerulonefritis adalah kondisi ketika ginjal mengalami peradangan yang menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan hematuria dan juga gejala lain seperti tekanan darah tinggi, protein dalam urine, dan edema pada kaki.
5. Pembesaran prostat adalah kondisi ketika prostat membesar dan menyebabkan kesulitan saat buang air kecil. Pembesaran prostat dapat menyebabkan hematuria mikroskopik atau makroskopik.
6. Striktur uretra: Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang dapat menyebabkan kesulitan saat buang air kecil dan hematuria mikroskopik.
*Bila Menemukan Tanda/ Gejala Hematuria, Kapan Perlu Ke Dokter?*
Segeralah konsultasi ke dokter, karena hal ini dapat menggambarkan penyakit serius (keganasan), terutama pada pasien berusia >35 tahun. Pasien dengan hematuria perlu mendapatkan pemeriksaan laboratorium dan bila perlu dilakukan pemeriksaan pencitraan, termasuk analisis urine, darah lengkap, serta fungsi ginjal. Untuk pasien yang sudah sering mengalami kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah atau nyeri pinggang walau urin jernih, dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Sebarkan informasi bermanfaat ini sebanyak-banyaknya agar banyak masyarakat yang tercerahkan.
Bloody Urination, What Causes It & What Should Be Done?
By: dr. Maria Riastuti I., Sp.PD-KGH. Internal Medicine Specialist, Kidney & Hypertension Consultant
Doc, my urine was a bit reddish in color, I wonder why? When you encounter a case like this, one of the main thoughts that arises is blood in your urine, although it is not limited to that.
Blood in urine or hematuria is a condition that often occurs and is quite worrying, especially for those who experience it. Hematuria is a condition when urine contains a higher number of red blood cells than normal.
Hematuria is divided into two types, namely macroscopic hematuria and microscopic hematuria. Macroscopic hematuria is easier to detect because the urine color changes to red or dark brown. Meanwhile, microscopic hematuria must be detected through laboratory examination or using a dipstick.
The causes of hematuria are very diverse, depending on the location affected, such as the vasculature (blood vessels), kidneys, ureters (urinary tract), bladder, and urethra (urethra)/prostate. These conditions can cause hematuria when there is a problem with them.
Some common causes of hematuria include:
1. Urinary tract infections: Upper and lower urinary tract infections can cause microscopic or macroscopic hematuria. Urinary tract infections occur when bacteria enter the urinary tract and multiply. Other symptoms of urinary tract infections are frequent urination, pain when urinating, and a feeling of discomfort in the pelvic area.
2. Kidney stones: Kidney stones are clumps of minerals and salts that form in the kidneys and can cause intense pain. When kidney stones pass from the kidney and pass through the ureter, they can cause pain and macroscopic hematuria.
3. Malignancy: Malignancy in the kidneys, ureters, bladder, urethra or prostate can cause hematuria. Kidney malignancies usually occur in older adults, while in children they are more often caused by malignancies in the urinary tract.
4. Glomerulonephritis: Glomerulonephritis is a condition when the kidneys become inflamed which causes damage to the kidney structure. This condition can cause hematuria and also other symptoms such as high blood pressure, protein in the urine, and edema in the legs.
5. Prostate enlargement is a condition when the prostate enlarges and causes difficulty urinating. Prostate enlargement can cause microscopic or macroscopic hematuria.
6. Urethral stricture: Urethral stricture is a narrowing of the urethra that can cause difficulty urinating and microscopic hematuria.
*If you find signs/symptoms of hematuria, when do you need to see a doctor?*
Immediately consult a doctor, because this can indicate a serious illness (malignancy), especially in patients aged >35 years. Patients with hematuria need to have laboratory tests and, if necessary, imaging tests, including analysis of urine, complete blood count and kidney function. For patients who frequently experience difficulty or pain when urinating, lower abdominal pain or low back pain even though the urine is clear, they can immediately see a doctor to determine the cause.
Share this useful information as much as possible so that many people are enlightened.
By: dr. Maria Riastuti I., Sp.PD-KGH. Internal Medicine Specialist, Kidney & Hypertension Consultant
Doc, my urine was a bit reddish in color, I wonder why? When you encounter a case like this, one of the main thoughts that arises is blood in your urine, although it is not limited to that.
Blood in urine or hematuria is a condition that often occurs and is quite worrying, especially for those who experience it. Hematuria is a condition when urine contains a higher number of red blood cells than normal.
Hematuria is divided into two types, namely macroscopic hematuria and microscopic hematuria. Macroscopic hematuria is easier to detect because the urine color changes to red or dark brown. Meanwhile, microscopic hematuria must be detected through laboratory examination or using a dipstick.
The causes of hematuria are very diverse, depending on the location affected, such as the vasculature (blood vessels), kidneys, ureters (urinary tract), bladder, and urethra (urethra)/prostate. These conditions can cause hematuria when there is a problem with them.
Some common causes of hematuria include:
1. Urinary tract infections: Upper and lower urinary tract infections can cause microscopic or macroscopic hematuria. Urinary tract infections occur when bacteria enter the urinary tract and multiply. Other symptoms of urinary tract infections are frequent urination, pain when urinating, and a feeling of discomfort in the pelvic area.
2. Kidney stones: Kidney stones are clumps of minerals and salts that form in the kidneys and can cause intense pain. When kidney stones pass from the kidney and pass through the ureter, they can cause pain and macroscopic hematuria.
3. Malignancy: Malignancy in the kidneys, ureters, bladder, urethra or prostate can cause hematuria. Kidney malignancies usually occur in older adults, while in children they are more often caused by malignancies in the urinary tract.
4. Glomerulonephritis: Glomerulonephritis is a condition when the kidneys become inflamed which causes damage to the kidney structure. This condition can cause hematuria and also other symptoms such as high blood pressure, protein in the urine, and edema in the legs.
5. Prostate enlargement is a condition when the prostate enlarges and causes difficulty urinating. Prostate enlargement can cause microscopic or macroscopic hematuria.
6. Urethral stricture: Urethral stricture is a narrowing of the urethra that can cause difficulty urinating and microscopic hematuria.
*If you find signs/symptoms of hematuria, when do you need to see a doctor?*
Immediately consult a doctor, because this can indicate a serious illness (malignancy), especially in patients aged >35 years. Patients with hematuria need to have laboratory tests and, if necessary, imaging tests, including analysis of urine, complete blood count and kidney function. For patients who frequently experience difficulty or pain when urinating, lower abdominal pain or low back pain even though the urine is clear, they can immediately see a doctor to determine the cause.
Share this useful information as much as possible so that many people are enlightened.
血尿、原因と対処法は?
投稿者: 博士 マリア リアストゥティ I.、Sp.PD-KGH。 内科専門医、腎臓・高血圧コンサルタント
先生、私の尿の色は少し赤みがかっていたのですが、なぜでしょうか? このようなケースに遭遇したとき、主に考えられることの 1 つは血尿です。ただし、これに限定されるわけではありません。
血尿や血尿は頻繁に起こる症状であり、特に経験した人にとっては非常に心配です。 血尿は、尿中に通常よりも多くの赤血球が含まれる状態です。
血尿は肉眼的血尿と顕微鏡的血尿の2種類に分けられます。 肉眼的血尿は、尿の色が赤または暗褐色に変化するため、発見されやすくなります。 一方、顕微鏡的血尿は臨床検査またはディップスティックを使用して検出する必要があります。
血尿の原因は、血管系(血管)、腎臓、尿管(尿路)、膀胱、尿道(尿道)・前立腺など、影響を受ける部位によって非常に多様です。 これらの疾患に問題がある場合は、血尿を引き起こす可能性があります。
血尿の一般的な原因には次のようなものがあります。
1. 尿路感染症:上部および下部尿路感染症は、顕微鏡的または肉眼的血尿を引き起こす可能性があります。 尿路感染症は、細菌が尿路に侵入して増殖することで発生します。 尿路感染症のその他の症状としては、頻尿、排尿時の痛み、骨盤部の不快感などがあります。
2. 腎臓結石:腎臓結石は腎臓内に形成されるミネラルと塩の塊であり、激しい痛みを引き起こすことがあります。 腎臓結石が腎臓から尿管を通過すると、痛みや肉眼的血尿が引き起こされることがあります。
3. 悪性腫瘍:腎臓、尿管、膀胱、尿道、または前立腺の悪性腫瘍は血尿を引き起こす可能性があります。 腎臓悪性腫瘍は通常、高齢者に発生しますが、小児では尿路の悪性腫瘍によって引き起こされることがより多くなります。
4. 糸球体腎炎:糸球体腎炎は、腎臓が炎症を起こし、腎臓の構造に損傷を与える状態です。 この状態は血尿のほか、高血圧、尿タンパク、脚の浮腫などの症状を引き起こす可能性があります。
5. 前立腺肥大症は、前立腺が肥大して排尿困難を引き起こす病気です。 前立腺肥大は、顕微鏡的または肉眼的血尿を引き起こす可能性があります。
6. 尿道狭窄:尿道狭窄は尿道の狭窄であり、排尿困難や顕微鏡的血尿を引き起こす可能性があります。
*血尿の兆候/症状が見つかった場合、いつ医師の診察を受ける必要がありますか?*
特に 35 歳以上の患者の場合、これは重篤な病気 (悪性腫瘍) を示している可能性があるため、直ちに医師の診察を受けてください。 血尿のある患者は臨床検査を受け、必要に応じて尿、全血球数、腎機能の分析などの画像検査を受ける必要があります。 尿は透明でも、排尿困難や排尿痛、下腹部痛、腰痛を頻繁に経験する患者さんは、すぐに医師の診察を受けて原因を調べることができます。
この有益な情報をできるだけ共有して、多くの人が啓発されるようにしてください。
投稿者: 博士 マリア リアストゥティ I.、Sp.PD-KGH。 内科専門医、腎臓・高血圧コンサルタント
先生、私の尿の色は少し赤みがかっていたのですが、なぜでしょうか? このようなケースに遭遇したとき、主に考えられることの 1 つは血尿です。ただし、これに限定されるわけではありません。
血尿や血尿は頻繁に起こる症状であり、特に経験した人にとっては非常に心配です。 血尿は、尿中に通常よりも多くの赤血球が含まれる状態です。
血尿は肉眼的血尿と顕微鏡的血尿の2種類に分けられます。 肉眼的血尿は、尿の色が赤または暗褐色に変化するため、発見されやすくなります。 一方、顕微鏡的血尿は臨床検査またはディップスティックを使用して検出する必要があります。
血尿の原因は、血管系(血管)、腎臓、尿管(尿路)、膀胱、尿道(尿道)・前立腺など、影響を受ける部位によって非常に多様です。 これらの疾患に問題がある場合は、血尿を引き起こす可能性があります。
血尿の一般的な原因には次のようなものがあります。
1. 尿路感染症:上部および下部尿路感染症は、顕微鏡的または肉眼的血尿を引き起こす可能性があります。 尿路感染症は、細菌が尿路に侵入して増殖することで発生します。 尿路感染症のその他の症状としては、頻尿、排尿時の痛み、骨盤部の不快感などがあります。
2. 腎臓結石:腎臓結石は腎臓内に形成されるミネラルと塩の塊であり、激しい痛みを引き起こすことがあります。 腎臓結石が腎臓から尿管を通過すると、痛みや肉眼的血尿が引き起こされることがあります。
3. 悪性腫瘍:腎臓、尿管、膀胱、尿道、または前立腺の悪性腫瘍は血尿を引き起こす可能性があります。 腎臓悪性腫瘍は通常、高齢者に発生しますが、小児では尿路の悪性腫瘍によって引き起こされることがより多くなります。
4. 糸球体腎炎:糸球体腎炎は、腎臓が炎症を起こし、腎臓の構造に損傷を与える状態です。 この状態は血尿のほか、高血圧、尿タンパク、脚の浮腫などの症状を引き起こす可能性があります。
5. 前立腺肥大症は、前立腺が肥大して排尿困難を引き起こす病気です。 前立腺肥大は、顕微鏡的または肉眼的血尿を引き起こす可能性があります。
6. 尿道狭窄:尿道狭窄は尿道の狭窄であり、排尿困難や顕微鏡的血尿を引き起こす可能性があります。
*血尿の兆候/症状が見つかった場合、いつ医師の診察を受ける必要がありますか?*
特に 35 歳以上の患者の場合、これは重篤な病気 (悪性腫瘍) を示している可能性があるため、直ちに医師の診察を受けてください。 血尿のある患者は臨床検査を受け、必要に応じて尿、全血球数、腎機能の分析などの画像検査を受ける必要があります。 尿は透明でも、排尿困難や排尿痛、下腹部痛、腰痛を頻繁に経験する患者さんは、すぐに医師の診察を受けて原因を調べることができます。
この有益な情報をできるだけ共有して、多くの人が啓発されるようにしてください。
尿血,是什麼原因造成的、該做什麼?
作者: 博士。 Maria Riastuti I.,Sp.PD-KGH。 內科專家、腎臟和高血壓顧問
醫生,我的尿液顏色有點紅,我想知道為什麼? 當你遇到這樣的情況時,出現的主要想法之一就是尿中帶血,但不限於此。
尿中帶血或血尿是一種經常發生的情況,非常令人擔憂,尤其是對於經歷過這種情況的人。 血尿是尿液中紅血球數量高於正常水平的一種情況。
血尿分為肉眼血尿和鏡下血尿兩種。 肉眼血尿更容易被發現,因為尿液顏色變成紅色或深棕色。 同時,鏡下血尿必須透過實驗室檢查或使用試紙來檢測。
血尿的原因多種多樣,取決於受影響的部位,例如脈管系統(血管)、腎臟、輸尿管(尿道)、膀胱和尿道(尿道)/前列腺。 當這些情況出現問題時,可能會導致血尿。
血尿的一些常見原因包括:
1.泌尿道感染:上、下泌尿道感染可引起鏡下或肉眼血尿。 當細菌進入泌尿道並繁殖時,就會發生泌尿道感染。 泌尿道感染的其他症狀包括頻尿、排尿時疼痛、骨盆區域的不適感。
2. 腎結石:腎結石是在腎臟形成的礦物質和鹽塊,會引起劇烈疼痛。 當腎結石從腎臟穿過輸尿管時,會引起疼痛和肉眼血尿。
3.惡性腫瘤:腎臟、輸尿管、膀胱、尿道或攝護腺的惡性腫瘤會引起血尿。 腎臟惡性腫瘤通常發生在老年人中,而兒童則更常見於泌尿道惡性腫瘤。
4. 腎絲球腎炎:腎絲球腎炎是腎臟發炎導致腎臟結構受損的疾病。 這種情況會導致血尿以及其他症狀,例如高血壓、尿蛋白和腿部水腫。
5. 攝護腺肥大是指攝護腺肥大且導致排尿困難的疾病。 前列腺肥大可引起鏡下或肉眼血尿。
6.尿道狹窄:尿道狹窄是尿道變窄,可導致排尿困難和鏡下血尿。
*如果您發現血尿的徵兆/症狀,什麼時候需要去看醫生?*
請立即就醫,因為這可能表示患有嚴重疾病(惡性腫瘤),尤其是年齡 > 35 歲的患者。 血尿患者需要進行實驗室檢查,必要時進行影像學檢查,包括尿液分析、全血球計數和腎功能。 對於經常出現排尿困難或排尿疼痛、即使尿液清澈但下腹疼痛或腰痛的患者,可以立即去看醫生以確定原因。
盡可能分享這些有用的信息,讓更多的人受到啟發。
作者: 博士。 Maria Riastuti I.,Sp.PD-KGH。 內科專家、腎臟和高血壓顧問
醫生,我的尿液顏色有點紅,我想知道為什麼? 當你遇到這樣的情況時,出現的主要想法之一就是尿中帶血,但不限於此。
尿中帶血或血尿是一種經常發生的情況,非常令人擔憂,尤其是對於經歷過這種情況的人。 血尿是尿液中紅血球數量高於正常水平的一種情況。
血尿分為肉眼血尿和鏡下血尿兩種。 肉眼血尿更容易被發現,因為尿液顏色變成紅色或深棕色。 同時,鏡下血尿必須透過實驗室檢查或使用試紙來檢測。
血尿的原因多種多樣,取決於受影響的部位,例如脈管系統(血管)、腎臟、輸尿管(尿道)、膀胱和尿道(尿道)/前列腺。 當這些情況出現問題時,可能會導致血尿。
血尿的一些常見原因包括:
1.泌尿道感染:上、下泌尿道感染可引起鏡下或肉眼血尿。 當細菌進入泌尿道並繁殖時,就會發生泌尿道感染。 泌尿道感染的其他症狀包括頻尿、排尿時疼痛、骨盆區域的不適感。
2. 腎結石:腎結石是在腎臟形成的礦物質和鹽塊,會引起劇烈疼痛。 當腎結石從腎臟穿過輸尿管時,會引起疼痛和肉眼血尿。
3.惡性腫瘤:腎臟、輸尿管、膀胱、尿道或攝護腺的惡性腫瘤會引起血尿。 腎臟惡性腫瘤通常發生在老年人中,而兒童則更常見於泌尿道惡性腫瘤。
4. 腎絲球腎炎:腎絲球腎炎是腎臟發炎導致腎臟結構受損的疾病。 這種情況會導致血尿以及其他症狀,例如高血壓、尿蛋白和腿部水腫。
5. 攝護腺肥大是指攝護腺肥大且導致排尿困難的疾病。 前列腺肥大可引起鏡下或肉眼血尿。
6.尿道狹窄:尿道狹窄是尿道變窄,可導致排尿困難和鏡下血尿。
*如果您發現血尿的徵兆/症狀,什麼時候需要去看醫生?*
請立即就醫,因為這可能表示患有嚴重疾病(惡性腫瘤),尤其是年齡 > 35 歲的患者。 血尿患者需要進行實驗室檢查,必要時進行影像學檢查,包括尿液分析、全血球計數和腎功能。 對於經常出現排尿困難或排尿疼痛、即使尿液清澈但下腹疼痛或腰痛的患者,可以立即去看醫生以確定原因。
盡可能分享這些有用的信息,讓更多的人受到啟發。
التبول الدموي، ما أسبابه وما الذي يجب فعله؟
بواسطة: د. ماريا رياستوتي آي.، Sp.PD-KGH. أخصائي الطب الباطني واستشاري الكلى والضغط
دكتورة، لون البول كان أحمر قليلا، أتساءل لماذا؟ عندما تواجه مثل هذه الحالة، فإن أحد الأفكار الرئيسية التي تخطر ببالك هي وجود دم في البول، على الرغم من أن الأمر لا يقتصر على ذلك.
الدم في البول أو بيلة دموية هي حالة تحدث غالبًا وهي مثيرة للقلق للغاية، خاصة بالنسبة لأولئك الذين يعانون منها. بيلة دموية هي حالة عندما يحتوي البول على عدد أكبر من خلايا الدم الحمراء من المعتاد.
تنقسم بيلة دموية إلى نوعين، وهما بيلة دموية مجهرية وبيلة دموية مجهرية. من الأسهل اكتشاف بيلة دموية عيانية لأن لون البول يتغير إلى اللون الأحمر أو البني الداكن. وفي الوقت نفسه، يجب الكشف عن بيلة دموية مجهرية من خلال الفحص المختبري أو باستخدام مقياس العمق.
تتنوع أسباب البيلة الدموية بشكل كبير، اعتمادًا على الموقع المصاب، مثل الأوعية الدموية (الأوعية الدموية)، والكلى، والحالب (المسالك البولية)، والمثانة، ومجرى البول (مجرى البول)/البروستاتا. هذه الحالات يمكن أن تسبب بيلة دموية عندما تكون هناك مشكلة فيها.
بعض الأسباب الشائعة للبيلة الدموية تشمل:
1. التهابات المسالك البولية: يمكن أن تسبب التهابات المسالك البولية العلوية والسفلية بيلة دموية مجهرية أو عيانية. تحدث التهابات المسالك البولية عندما تدخل البكتيريا إلى المسالك البولية وتتكاثر. من الأعراض الأخرى لالتهابات المسالك البولية كثرة التبول، والألم عند التبول، والشعور بعدم الراحة في منطقة الحوض.
2. حصوات الكلى: حصوات الكلى هي كتل من المعادن والأملاح التي تتشكل في الكلى ويمكن أن تسبب ألما شديدا. عندما تمر حصوات الكلى من الكلية وتمر عبر الحالب، فإنها يمكن أن تسبب الألم وبيلة دموية عيانية.
3. الأورام الخبيثة: الأورام الخبيثة في الكلى أو الحالب أو المثانة أو مجرى البول أو البروستاتا يمكن أن تسبب بيلة دموية. عادة ما تحدث الأورام الخبيثة في الكلى عند كبار السن، بينما تحدث عند الأطفال في أغلب الأحيان بسبب الأورام الخبيثة في المسالك البولية.
4. التهاب كبيبات الكلى: التهاب كبيبات الكلى هو حالة تلتهب فيها الكلى مما يؤدي إلى تلف بنية الكلى. يمكن أن تسبب هذه الحالة بيلة دموية وأيضًا أعراض أخرى مثل ارتفاع ضغط الدم والبروتين في البول والوذمة في الساقين.
5. تضخم البروستاتا هو حالة تتضخم فيها البروستاتا وتسبب صعوبة في التبول. تضخم البروستاتا يمكن أن يسبب بيلة دموية مجهرية أو عيانية.
6. تضيق الإحليل: تضيق الإحليل هو تضيق في مجرى البول يمكن أن يسبب صعوبة في التبول وبيلة دموية مجهرية.
*إذا وجدت علامات/أعراض بيلة دموية، متى تحتاج إلى زيارة الطبيب؟*
استشر الطبيب على الفور، لأن ذلك قد يشير إلى مرض خطير (ورم خبيث)، خاصة لدى المرضى الذين تزيد أعمارهم عن 35 عامًا. يحتاج المرضى الذين يعانون من بيلة دموية إلى إجراء اختبارات معملية، وإذا لزم الأمر، اختبارات التصوير، بما في ذلك تحليل البول، وتعداد الدم الكامل ووظائف الكلى. بالنسبة للمرضى الذين يعانون في كثير من الأحيان من صعوبة أو ألم عند التبول، أو آلام أسفل البطن أو آلام أسفل الظهر على الرغم من أن البول واضح، يمكنهم مراجعة الطبيب على الفور لتحديد السبب.
شارك هذه المعلومات المفيدة قدر الإمكان حتى يستنير الكثير من الناس.
بواسطة: د. ماريا رياستوتي آي.، Sp.PD-KGH. أخصائي الطب الباطني واستشاري الكلى والضغط
دكتورة، لون البول كان أحمر قليلا، أتساءل لماذا؟ عندما تواجه مثل هذه الحالة، فإن أحد الأفكار الرئيسية التي تخطر ببالك هي وجود دم في البول، على الرغم من أن الأمر لا يقتصر على ذلك.
الدم في البول أو بيلة دموية هي حالة تحدث غالبًا وهي مثيرة للقلق للغاية، خاصة بالنسبة لأولئك الذين يعانون منها. بيلة دموية هي حالة عندما يحتوي البول على عدد أكبر من خلايا الدم الحمراء من المعتاد.
تنقسم بيلة دموية إلى نوعين، وهما بيلة دموية مجهرية وبيلة دموية مجهرية. من الأسهل اكتشاف بيلة دموية عيانية لأن لون البول يتغير إلى اللون الأحمر أو البني الداكن. وفي الوقت نفسه، يجب الكشف عن بيلة دموية مجهرية من خلال الفحص المختبري أو باستخدام مقياس العمق.
تتنوع أسباب البيلة الدموية بشكل كبير، اعتمادًا على الموقع المصاب، مثل الأوعية الدموية (الأوعية الدموية)، والكلى، والحالب (المسالك البولية)، والمثانة، ومجرى البول (مجرى البول)/البروستاتا. هذه الحالات يمكن أن تسبب بيلة دموية عندما تكون هناك مشكلة فيها.
بعض الأسباب الشائعة للبيلة الدموية تشمل:
1. التهابات المسالك البولية: يمكن أن تسبب التهابات المسالك البولية العلوية والسفلية بيلة دموية مجهرية أو عيانية. تحدث التهابات المسالك البولية عندما تدخل البكتيريا إلى المسالك البولية وتتكاثر. من الأعراض الأخرى لالتهابات المسالك البولية كثرة التبول، والألم عند التبول، والشعور بعدم الراحة في منطقة الحوض.
2. حصوات الكلى: حصوات الكلى هي كتل من المعادن والأملاح التي تتشكل في الكلى ويمكن أن تسبب ألما شديدا. عندما تمر حصوات الكلى من الكلية وتمر عبر الحالب، فإنها يمكن أن تسبب الألم وبيلة دموية عيانية.
3. الأورام الخبيثة: الأورام الخبيثة في الكلى أو الحالب أو المثانة أو مجرى البول أو البروستاتا يمكن أن تسبب بيلة دموية. عادة ما تحدث الأورام الخبيثة في الكلى عند كبار السن، بينما تحدث عند الأطفال في أغلب الأحيان بسبب الأورام الخبيثة في المسالك البولية.
4. التهاب كبيبات الكلى: التهاب كبيبات الكلى هو حالة تلتهب فيها الكلى مما يؤدي إلى تلف بنية الكلى. يمكن أن تسبب هذه الحالة بيلة دموية وأيضًا أعراض أخرى مثل ارتفاع ضغط الدم والبروتين في البول والوذمة في الساقين.
5. تضخم البروستاتا هو حالة تتضخم فيها البروستاتا وتسبب صعوبة في التبول. تضخم البروستاتا يمكن أن يسبب بيلة دموية مجهرية أو عيانية.
6. تضيق الإحليل: تضيق الإحليل هو تضيق في مجرى البول يمكن أن يسبب صعوبة في التبول وبيلة دموية مجهرية.
*إذا وجدت علامات/أعراض بيلة دموية، متى تحتاج إلى زيارة الطبيب؟*
استشر الطبيب على الفور، لأن ذلك قد يشير إلى مرض خطير (ورم خبيث)، خاصة لدى المرضى الذين تزيد أعمارهم عن 35 عامًا. يحتاج المرضى الذين يعانون من بيلة دموية إلى إجراء اختبارات معملية، وإذا لزم الأمر، اختبارات التصوير، بما في ذلك تحليل البول، وتعداد الدم الكامل ووظائف الكلى. بالنسبة للمرضى الذين يعانون في كثير من الأحيان من صعوبة أو ألم عند التبول، أو آلام أسفل البطن أو آلام أسفل الظهر على الرغم من أن البول واضح، يمكنهم مراجعة الطبيب على الفور لتحديد السبب.
شارك هذه المعلومات المفيدة قدر الإمكان حتى يستنير الكثير من الناس.
Кровавое мочеиспускание: что его вызывает и что делать?
Автор: Др. Мария Риастути И., Sp.PD-KGH. Специалист по внутренним болезням, консультант по почкам и гипертонии
Док, моя моча была немного красноватого цвета, интересно, почему? Когда вы сталкиваетесь с подобным случаем, одна из основных мыслей, которая возникает, — это кровь в моче, хотя этим дело не ограничивается.
Кровь в моче или гематурия — это часто встречающееся состояние, вызывающее серьезную тревогу, особенно у тех, кто с ним сталкивается. Гематурия – это состояние, когда моча содержит большее количество эритроцитов, чем обычно.
Гематурию разделяют на два типа: макрогематурию и микроскопическую гематурию. Макроскопическую гематурию легче обнаружить, поскольку цвет мочи меняется на красный или темно-коричневый. Между тем, микроскопическую гематурию необходимо выявлять с помощью лабораторного исследования или с помощью тест-полоски.
Причины гематурии очень разнообразны, в зависимости от локализации поражения, например, сосудистой сети (кровеносных сосудов), почек, мочеточников (мочевыводящих путей), мочевого пузыря и уретры (уретры)/простаты. Эти состояния могут вызвать гематурию, если с ними есть проблемы.
Некоторые распространенные причины гематурии включают в себя:
1. Инфекции мочевыводящих путей. Инфекции верхних и нижних мочевыводящих путей могут вызывать микроскопическую или макроскопическую гематурию. Инфекции мочевыводящих путей возникают, когда бактерии попадают в мочевые пути и размножаются. Другими симптомами инфекций мочевыводящих путей являются частое мочеиспускание, боль при мочеиспускании и ощущение дискомфорта в области таза.
2. Камни в почках. Камни в почках представляют собой скопления минералов и солей, которые образуются в почках и могут вызывать сильную боль. Когда камни в почках выходят из почки и проходят через мочеточник, они могут вызывать боль и макрогематурию.
3. Злокачественное новообразование. Злокачественное новообразование почек, мочеточников, мочевого пузыря, уретры или простаты может вызвать гематурию. Злокачественные новообразования почек обычно возникают у пожилых людей, тогда как у детей они чаще вызываются злокачественными новообразованиями мочевыводящих путей.
4. Гломерулонефрит. Гломерулонефрит — это состояние, при котором почки воспаляются, что приводит к повреждению структуры почек. Это состояние может вызвать гематурию, а также другие симптомы, такие как высокое кровяное давление, белок в моче и отеки ног.
5. Увеличение простаты – это состояние, при котором простата увеличивается и вызывает затруднение мочеиспускания. Увеличение простаты может вызвать микроскопическую или макроскопическую гематурию.
6. Стриктура уретры. Стриктура уретры — это сужение уретры, которое может вызвать затруднение мочеиспускания и микроскопическую гематурию.
*Если вы обнаружите признаки/симптомы гематурии, когда вам нужно обратиться к врачу?*
Немедленно обратитесь к врачу, поскольку это может указывать на серьезное заболевание (злокачественное новообразование), особенно у пациентов в возрасте >35 лет. Пациентам с гематурией необходимо пройти лабораторные исследования и, при необходимости, визуализирующие исследования, включая анализ мочи, общий анализ крови и функцию почек. Пациенты, которые часто испытывают затруднения или боль при мочеиспускании, боли в нижней части живота или боли в пояснице, даже если моча прозрачная, могут немедленно обратиться к врачу, чтобы определить причину.
Поделитесь этой полезной информацией как можно больше, чтобы многие люди были просветлены.
Автор: Др. Мария Риастути И., Sp.PD-KGH. Специалист по внутренним болезням, консультант по почкам и гипертонии
Док, моя моча была немного красноватого цвета, интересно, почему? Когда вы сталкиваетесь с подобным случаем, одна из основных мыслей, которая возникает, — это кровь в моче, хотя этим дело не ограничивается.
Кровь в моче или гематурия — это часто встречающееся состояние, вызывающее серьезную тревогу, особенно у тех, кто с ним сталкивается. Гематурия – это состояние, когда моча содержит большее количество эритроцитов, чем обычно.
Гематурию разделяют на два типа: макрогематурию и микроскопическую гематурию. Макроскопическую гематурию легче обнаружить, поскольку цвет мочи меняется на красный или темно-коричневый. Между тем, микроскопическую гематурию необходимо выявлять с помощью лабораторного исследования или с помощью тест-полоски.
Причины гематурии очень разнообразны, в зависимости от локализации поражения, например, сосудистой сети (кровеносных сосудов), почек, мочеточников (мочевыводящих путей), мочевого пузыря и уретры (уретры)/простаты. Эти состояния могут вызвать гематурию, если с ними есть проблемы.
Некоторые распространенные причины гематурии включают в себя:
1. Инфекции мочевыводящих путей. Инфекции верхних и нижних мочевыводящих путей могут вызывать микроскопическую или макроскопическую гематурию. Инфекции мочевыводящих путей возникают, когда бактерии попадают в мочевые пути и размножаются. Другими симптомами инфекций мочевыводящих путей являются частое мочеиспускание, боль при мочеиспускании и ощущение дискомфорта в области таза.
2. Камни в почках. Камни в почках представляют собой скопления минералов и солей, которые образуются в почках и могут вызывать сильную боль. Когда камни в почках выходят из почки и проходят через мочеточник, они могут вызывать боль и макрогематурию.
3. Злокачественное новообразование. Злокачественное новообразование почек, мочеточников, мочевого пузыря, уретры или простаты может вызвать гематурию. Злокачественные новообразования почек обычно возникают у пожилых людей, тогда как у детей они чаще вызываются злокачественными новообразованиями мочевыводящих путей.
4. Гломерулонефрит. Гломерулонефрит — это состояние, при котором почки воспаляются, что приводит к повреждению структуры почек. Это состояние может вызвать гематурию, а также другие симптомы, такие как высокое кровяное давление, белок в моче и отеки ног.
5. Увеличение простаты – это состояние, при котором простата увеличивается и вызывает затруднение мочеиспускания. Увеличение простаты может вызвать микроскопическую или макроскопическую гематурию.
6. Стриктура уретры. Стриктура уретры — это сужение уретры, которое может вызвать затруднение мочеиспускания и микроскопическую гематурию.
*Если вы обнаружите признаки/симптомы гематурии, когда вам нужно обратиться к врачу?*
Немедленно обратитесь к врачу, поскольку это может указывать на серьезное заболевание (злокачественное новообразование), особенно у пациентов в возрасте >35 лет. Пациентам с гематурией необходимо пройти лабораторные исследования и, при необходимости, визуализирующие исследования, включая анализ мочи, общий анализ крови и функцию почек. Пациенты, которые часто испытывают затруднения или боль при мочеиспускании, боли в нижней части живота или боли в пояснице, даже если моча прозрачная, могут немедленно обратиться к врачу, чтобы определить причину.
Поделитесь этой полезной информацией как можно больше, чтобы многие люди были просветлены.
*NIAT YANG BENAR DALAM BERIBADAH*
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
📖 Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” [QS. Al-Bayyinah : 5]
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله.
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة. ونية أن تكون لله. ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله. فهذا أكمل شيء في النية.
كذلك في الصلاة: تنوي أولاً: الصلاة، وأنها الظهر، أو العصر، أو المغرب، أو العشاء ن أو الفجر، أو ما أشبه ذلك، وتنوي ثانياً: أنك إنما تصلي لله عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على صلاتك، ولا لتنال شيئاً من المال أو الدنيا، ثالثاً: تستحضر أنك تصلي امتثالاً لأمر ربك.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
📖 Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” [QS. Al-Bayyinah : 5]
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله.
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة. ونية أن تكون لله. ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله. فهذا أكمل شيء في النية.
كذلك في الصلاة: تنوي أولاً: الصلاة، وأنها الظهر، أو العصر، أو المغرب، أو العشاء ن أو الفجر، أو ما أشبه ذلك، وتنوي ثانياً: أنك إنما تصلي لله عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على صلاتك، ولا لتنال شيئاً من المال أو الدنيا، ثالثاً: تستحضر أنك تصلي امتثالاً لأمر ربك.
Sepatutnya orang yang beribadah untuk menghadirkan niat, yaitu niat yang ikhlas karena Allah dalam seluruh ibadah. Misalkan ketika hendak berwudhu, maka hendaklah ia berniat untuk melakukan wudhu, dan bahwa ia berwudhu karena Allah, dan bahwa ia berwudhu untuk menaati perintah Allah.
Inilah tiga perkara dalam niat :
1⃣ Niat melakukan ibadah,
2⃣ Niat karena Allah,
3⃣ Niat untuk menaati perintah Allah.
Inilah niat yang paling sempurna. Demikian pula sholat, hendaklah;
➡ Pertama: Engkau berniat untuk melakukan sholat, apakah Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya atau Shubuh, atau sholat yang lainnya.
➡ Kedua: Engkau niatkan sholatmu karena Allah ‘azza wa jalla, bukan untuk selain-Nya, bukan karena riya’, sum’ah, ingin dipuji atas sholatmu itu dan bukan pula agar engkau mendapatkan harta atau nikmat dunia.
➡ Ketiga: Engkau hadirkan niat bahwa sholatmu untuk menaati perintah Rabbmu.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/14]
Inilah tiga perkara dalam niat :
1⃣ Niat melakukan ibadah,
2⃣ Niat karena Allah,
3⃣ Niat untuk menaati perintah Allah.
Inilah niat yang paling sempurna. Demikian pula sholat, hendaklah;
➡ Pertama: Engkau berniat untuk melakukan sholat, apakah Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya atau Shubuh, atau sholat yang lainnya.
➡ Kedua: Engkau niatkan sholatmu karena Allah ‘azza wa jalla, bukan untuk selain-Nya, bukan karena riya’, sum’ah, ingin dipuji atas sholatmu itu dan bukan pula agar engkau mendapatkan harta atau nikmat dunia.
➡ Ketiga: Engkau hadirkan niat bahwa sholatmu untuk menaati perintah Rabbmu.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/14]
*TRUE INTENTIONS IN WORSHIP*
بِسْمِ اللَّهِ الرَِ
📖 Allah tabaraka wa ta'ala says,
God bless you ينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَل ِكَ دِينُ الْقَيِّمَِ
"In fact, they were not ordered except to worship Allah by purifying their worship only to Him in (carrying out) religion straightly, and so that they perform prayers and pay zakat; and that is the straight religion." [QS. Al-Bayyinah: 5]
Asy-Shaykh Al-'Allamah Ibnul 'Utsaimin Rahimullah said,
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله.
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة. ونية أن تكون لله. ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله. فهذا أكمل شيء في النية.
Facebook Words: Words: Words: Words لله عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على Facebook امتثالاً لأمر ربك.
People who worship should present intentions, namely sincere intentions for Allah in all worship. For example, when he wants to perform ablution, he should intend to perform ablution, and that he perform ablution for the sake of Allah, and that he perform ablution to obey Allah's commands.
These are the three things in intention:
1⃣ Intention to perform worship,
2⃣ Intention for Allah,
3⃣ The intention to obey God's commands.
This is the most perfect intention. Likewise prayer, let it be;
➡ First: You intend to pray, whether Dhuhr, Asr, Maghrib, Isha or Fajr, or any other prayer.
➡ Second: You intend your prayer because of Allah 'azza wa jalla, not for anyone other than Him, not because of riya', sum'ah, you want to be praised for your prayer and not so that you can get wealth or worldly favors.
➡ Third: You present the intention that your prayer is to obey the commands of your Rabb.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/14]
بِسْمِ اللَّهِ الرَِ
📖 Allah tabaraka wa ta'ala says,
God bless you ينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَل ِكَ دِينُ الْقَيِّمَِ
"In fact, they were not ordered except to worship Allah by purifying their worship only to Him in (carrying out) religion straightly, and so that they perform prayers and pay zakat; and that is the straight religion." [QS. Al-Bayyinah: 5]
Asy-Shaykh Al-'Allamah Ibnul 'Utsaimin Rahimullah said,
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله.
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة. ونية أن تكون لله. ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله. فهذا أكمل شيء في النية.
Facebook Words: Words: Words: Words لله عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على Facebook امتثالاً لأمر ربك.
People who worship should present intentions, namely sincere intentions for Allah in all worship. For example, when he wants to perform ablution, he should intend to perform ablution, and that he perform ablution for the sake of Allah, and that he perform ablution to obey Allah's commands.
These are the three things in intention:
1⃣ Intention to perform worship,
2⃣ Intention for Allah,
3⃣ The intention to obey God's commands.
This is the most perfect intention. Likewise prayer, let it be;
➡ First: You intend to pray, whether Dhuhr, Asr, Maghrib, Isha or Fajr, or any other prayer.
➡ Second: You intend your prayer because of Allah 'azza wa jalla, not for anyone other than Him, not because of riya', sum'ah, you want to be praised for your prayer and not so that you can get wealth or worldly favors.
➡ Third: You present the intention that your prayer is to obey the commands of your Rabb.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/14]
*崇拝における真の意図*
神のお恵みがありますように
📖 アッラー・タバラカ・ワ・ターラはこう仰います、
神のご加護を َل ِكَ دِينُ الْقَيِّمَِ
「実際、彼らはアッラーを崇拝すること以外には、真っ直ぐな宗教(の実行)においてアッラーへの崇拝のみを浄化し、祈りを捧げてザカートを支払うこと以外には命令されていなかった。そしてそれが真っ直ぐな宗教である。」 [QS. アル・バイーナ: 5]
アッシュ・シェイク・アル・アッラー・イブンル・ウツァイミン・ラヒムッラーはこう言いました。
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله。
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة。 ونية أن تكون لله。 ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله。 فهذا أكمل شيء في النية。
Facebook Words: Words: Words: Words عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على Facebook ام تثالاً لأمر ربك。
礼拝する人は、すべての礼拝において意図、つまりアッラーに対する誠実な意図を示す必要があります。 例えば、彼が沐浴を行いたいとき、彼は沐浴を行うつもりであり、アッラーのために沐浴を行うものであり、アッラーの命令に従うために沐浴を行うものであるべきである。
意図されているのは次の 3 つです。
1⃣ 礼拝を行う意図、
2⃣ アッラーへの意図、
3⃣ 神の命令に従う意図。
これは最も完璧な意図です。 同様に祈りなさい。
➡ まず、あなたは、ドゥフル、アスル、マグリブ、イシャー、ファジル、またはその他の祈りで祈るつもりです。
➡ 第二: あなたはアッラーのために祈りを捧げているのです。「アザ・ワ・ジャラ、アッラー以外の誰かのためではなく、リヤのためではありません」、スムア、あなたは富や世俗を手に入れるためではなく、自分の祈りを称賛されたいのです。好意。
➡ 第三: あなたは自分の祈りがラブの命令に従うことであるという意図を示します。
[シャルフ・リヤディ・シャアリヒン、1/14]
神のお恵みがありますように
📖 アッラー・タバラカ・ワ・ターラはこう仰います、
神のご加護を َل ِكَ دِينُ الْقَيِّمَِ
「実際、彼らはアッラーを崇拝すること以外には、真っ直ぐな宗教(の実行)においてアッラーへの崇拝のみを浄化し、祈りを捧げてザカートを支払うこと以外には命令されていなかった。そしてそれが真っ直ぐな宗教である。」 [QS. アル・バイーナ: 5]
アッシュ・シェイク・アル・アッラー・イブンル・ウツァイミン・ラヒムッラーはこう言いました。
وينبغي أن يستحضر النية، أي: نية الإخلاص في جميع العبادات. فينوى مثلاً الوضوء، وأنه توضأ لله، وأنه توضأ أمثالاً لأمر الله。
فهذه ثلاثة أشياء: نية العبادة。 ونية أن تكون لله。 ونية أنه قام بها امتثالاً لأمر الله。 فهذا أكمل شيء في النية。
Facebook Words: Words: Words: Words عز وجل لا لغيره، لا تصلي رياء ولا سمعة، ولا لتمدح على Facebook ام تثالاً لأمر ربك。
礼拝する人は、すべての礼拝において意図、つまりアッラーに対する誠実な意図を示す必要があります。 例えば、彼が沐浴を行いたいとき、彼は沐浴を行うつもりであり、アッラーのために沐浴を行うものであり、アッラーの命令に従うために沐浴を行うものであるべきである。
意図されているのは次の 3 つです。
1⃣ 礼拝を行う意図、
2⃣ アッラーへの意図、
3⃣ 神の命令に従う意図。
これは最も完璧な意図です。 同様に祈りなさい。
➡ まず、あなたは、ドゥフル、アスル、マグリブ、イシャー、ファジル、またはその他の祈りで祈るつもりです。
➡ 第二: あなたはアッラーのために祈りを捧げているのです。「アザ・ワ・ジャラ、アッラー以外の誰かのためではなく、リヤのためではありません」、スムア、あなたは富や世俗を手に入れるためではなく、自分の祈りを称賛されたいのです。好意。
➡ 第三: あなたは自分の祈りがラブの命令に従うことであるという意図を示します。
[シャルフ・リヤディ・シャアリヒン、1/14]
_*Mari berdoa sebelum kita memulai aktivitas*_
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima..
(HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)
*HANYA UNTUK DUA ORANG*
Ali bin Abi Thalib mengatakan,
وَلَا خَيْرَ فِي الدُّنْيَا إِلَّا لِأَحَدِ رَجُلَيْنِ رَجُلٌ أَذْنَبَ ذُنُوْبًا فَهُوَ يَتَدَارَكُ ذَلَكَ بِتَوْبَةٍ أَوْ رَجُلٌ يُسَارِعُ فِي الْخَيْرَاتِ
Tidak ada manfaat berumur panjang di dunia kecuali untuk salah satu dari dua orang. Pertama, orang yang memiliki banyak dosa. Umur panjang dia manfaatkan untuk memperbaiki diri dengan taubat. Kedua, orang yang bersegera dalam berbagai bentuk kebaikan.
( Hilyah al-Auliya' 2/75.)
Berumur panjang itu belum tentu kebaikan.
Umur panjang hanya menjadi kebaikan bagi orang yang mengisinya dengan kebaikan dan ketaatan.
Oleh karena itu, umur panjang hanya menjadi kebaikan bagi dua jenis manusia.
Orang yang memiliki masa lalu yang suram. Dia sesali kelalaian yang terjadi. Umur panjang yang Allah berikan kepadanya dia manfaatkan untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Orang yang tidak punya masa lalu yang suram. Sejak muda waktu yang Allah berikan kepadanya dia isi dengan beragam ketaatan dan ibadah.
Inilah salah satu dari tujuh orang yang mendapatkan naungan (tempat yang dingin dan nyaman) di padang Mahsyar yang terik.
Itulah orang yang sejak muda hingga tua dan meninggal dunia hanya kenal dan sibuk dengan ibadah dan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat.
_*SELAMAT BERAKTIVITAS RAIH YANG HALAL TINGGALKAN YANG HARAM*_
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
*_Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa_*
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.”_
*_(HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majjah)_
Semoga Allah selalu mudahkan kita istiqomah dijalannya_
⏰ REMINDER ⏰
BACAAN DZIKIR PAGI
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
*A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim*
_"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”_
1. MEMBACA AYAT KURSI (1x)
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
*allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā biiżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min 'ilmihī illā bimā syā, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.*
_“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255)_
FADHILLAH
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.” [1]
2. MEMBACA SURAT AL-IKHLAS (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ , اللَّهُ الصَّمَدُ , لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ, وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
_“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa._
_Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya._
_Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan._
_Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”_
[2]
3. MEMBACA SURAT AL-FALAQ (3x)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ,مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
_"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,_
_dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,_
_dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)"._ [3]
4. MEMBACA SURAT AN-NAS (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
_“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia._
_Raja manusia._
_Sembahan (Ilah) manusia._
_Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi._
_Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan.
[4]
5. DIBACA (1x) :
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
*Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.*
_“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”_ [5]
FADHILLAH
Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari.,., kiamat kelak.
6. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
*Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.*
_“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”_ [6]
7. MEMBACA SAYYIDUL ISTIGHFAR (1x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.*
_“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya dengan penuh keyakinan di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga" [7]
8. DIBACA (3x) :
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اَللَّهمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.*
_“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”_ [8]
9. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
*Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.*
_“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”_ [9]
FADHILLAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
10. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.
_“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.”_
FADHILLAH
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.”
[10]
11. DIBACA (3x) :
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
_“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” [11]
12. DIBACA (3x) :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.
_“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.” [12]
13. DIBACA (1x) :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan
_“Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang Mahaberdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”_ [13]
14. DIBACA (1x) :
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin
_“Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”_ [14]
15. DIBACA (10x atau 100x) :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
_“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya._ _Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”_
FADHILLAH
●Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak 10X,Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan,menghapuskan baginya 10 kesalahan,ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak,Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingga petang hari,siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan yang semisal itu pula.
●Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu. [15],[16],[17]
16. DIBACA (3x) :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
_“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”_ [18]
FADHILLAH
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam mengatakan kepada Juwairiyyah bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyyah dari selepas subuh sampai waktu dhuha.
17. DIBACA (1x Setelah Salam dari Shalat Subuh):*
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
_“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.”_ [19]
*18. MEMBACA TASBIH (100x) :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih.
_“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.”_ [20]
19. MEMBACA ISTIGHFAR(100x pagi atau sore) :*
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astagh-firullah wa atuubu ilaih.
_“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”_ [21]
Fote Note:
[1] (HR. Al-Hakim (1/562), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/418, no. 662), shahih).
[2] HR. Abu Dawud (no. 5082), an-Nasa-i (VIII/250) dan at-Tirmidzi (no. 3575), Ahmad (V/312), Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411, no. 649), hasan shahih.
[3] Ibid (sama seperti sebelumnya).
[4] HR. Abu Dawud (no. 5082), Shahiih Abu Dawud (no. 4241), Annasa-i (VIII 250) dan At-Tirmizi (no. 3575), At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih”. Ahmad (V/312), dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411 no. 649), hasan shahih.
[5] HR. Muslim (no. 2723), Abu Dawud (no. 5071), dan at-Tirmidzi (3390), shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.
[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu.
[8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539
[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih
[10] HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753
[11] HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni iih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.
[12] HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.
[13] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro 381: 570, Al Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227
[14] HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami’ish Shaghiir no. 4674, shahih
[15] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.
[16] HR. An-Nasa-i dalam 'Amalul wal Lailah (no. 24), Ahmad (V/420), dari Abu Ayyun al-Anshari. Lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (no. 113 dan 114) dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (I/416, no. 660), shahih.
[17] HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz:
“Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
[18] HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al- Harits radhiyallahu ‘anhuma
[19] HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 no. 753 Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54,110, dan Ahmad VI / 294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih.
[20] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296).
[21] HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:قَالَ رَسُو لُ اللهِ صلي الله عليه وسلم : يَااَيُّهَا النَّسُ، تُوبُواإِلَيْ اللهِ. فَإِنِّيْ اَتُوبُ فِيْ الْيَومِ إِلَيْهِ مِانَةً مَرَّةٍ
Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
‘Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.’”
HR. Muslim no. 2702 (42).
Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
[إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ]
“Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 (41)
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
‘Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.’
Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang.”
HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282 no. 2381.
Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya:
(QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.
Dinukil dari buku Doa Dan Wirid halaman 133- 155 yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas , Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii
⏰ REMINDER
Ta'awudz
Dibaca 1x
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Sumber: Hisnul Muslim.
Ayat Kursi
Dibaca 1x
اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ﴿٢٥٥﴾
Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah [2]: 255).
Al-Ikhlas
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ﴿٤﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
(3) Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(Al-Ikhlas [112]: 1-4).
HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/182.
"Barangsiapa membaca tiga surat tersebut (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, ketiganya dinamakan Al-Mu'awwidzaat) sebanyak 3x setiap pagi dan sore hari, maka itu (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu." (Yaitu melindunginya dari segala bentuk bahaya dengan izin Allah).
Sumber: Hisnul Muslim.
Al-Falaq
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh.
(2) Dari kejahatan makhluk-Nya.
(3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
(4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
(5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(Al-Falaq [113]: 1-5).
An-Naas
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
(2) Raja manusia.
(3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
(5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
(6) Dari jin dan manusia.
(An-Nas [114]: 1-6).
Dibaca 1x
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsainaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil-lailati wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil-lailati wa syarri maa ba'dahaa, robbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qobr.
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.
HR. Muslim 4/2088.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Allaahumma bika amsainaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.
Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu tempat kembali (bagi semua makhluk).
HR. At Turmudzi 3391 dan dishahihkan Al-Albani.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allaahumma anta robbii, laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii, wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfir lii, fa-innahu laa yagh-firudz-dzunuuba illaa anta.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
HR. Al Bukhari no. 5522, 6306 dan 6323, at-Tirmidzi no. 3393, an-Nasa'i no. 5522 dan lain-lain.
Dibaca 3x
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.*
Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 22, halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fid-dunyaa wal aakhiroh, allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fii dinii, wa dunyaaya, wa ahlii, wa maalii, allaahummas-tur 'aurootii, wa aamin rou'aatii, allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min kholfii, wa 'an yamiinii, wa 'an syimaalii, wa min fauqii, wa a'uudzu bi'azhomatika an ugh-taala min tahtii.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aurat badan, cacat, aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ulat, tenggelam atau ditelan bumi dan lain-lain).
Dibaca 1×
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allaahumma 'aalimal ghoibi wasy-syahaadati, faathiros-samaawaati wal ardh, robba kulli syai-in wa maliikahu, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, a'uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarrisy-syaithooni wa syirkih, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an, au ajurrohu ilaa muslim.
Ya Allah, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau mendorongnya kepada seorang muslim.
HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihi syai-un, fil ardhi wa laa fis-samaa', wa huwas-samii'ul 'aliim.
Dengan nama Allah, yang tidak akan berbahaya dengan namaNya, segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
Dibaca 3x
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaa, wa bil islaami diinaa, wa bimuhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.
Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai nabiku (yang diutus oleh Allah).
HR. Ahmad 4/337, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68. Abu Daud 4/418, At-Tirmidzi 5/465 dan Ibnu Baaz berpendapat, hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
Dibaca 1x
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa hayyu yaa qoyyuum, birohmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullah, wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ain.
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau serahkan kepadaku meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).
HR. An-Nasa'i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no. 227).
Dibaca 1x
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Amsainaa 'alaa fithrotil islaam, wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiinaa ibroohiim, haniifan musliman wa maa kaana minal musyrikiin.
Di waktu sore kami berada di atas fitrah Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.
HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami' 4/290. Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di 'Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
Dibaca 10x atau 1x. Atau dibaca 100x -pagi-
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[1] HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah dan Ahmad 4/60. Lihat Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/270, Shahih Abu Dawud 3/957, Shahih Ibnu Majah 2/331 dan Zadul Ma'ad 2/377.
[2] HR. Al-Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071.
Dibaca 100x
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallaahi wa bihamdih.
Maha Suci Allah, aku memujiNya.
Keutamaan:
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: (dzikir di atas) 100x, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak." (HR. Muslim 2692).
Dzikir ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap hari 100x berdasarkan hadis dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang membaca: (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari 6405 dan Muslim 484).
Dibaca 100x pagi -atau- sore
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaaha wa atuubu ilaih.
Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya.
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.
Dibaca 3x
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bi kalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.
HR. Ahmad 2/290, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45
*⏰ الحمد الله......*
*Atas nikmat Allah Ta'ala,* kita masih diberikan kesempatan untuk mengambil faedah2 bersumber Alquran dan sunnah
Afwan... jika ada kekurangan dan khilaf dalam bermajelis
Sunnah2 Adab Sebelum tidur :
Berwudhu
Mengibas kasur
Berbaring ke sisi kanan
Membaca ayat kursi 1x
Membaca qs Al Mulk
Membaca Al-Ikhlas 3x, Al-falaq 3x, dan An-Nass 3x
Membaca Qs. Albaqoroh : 285-286
Membaca Tasbih 33x Tahmid 33x, dan Takbir 34x
Do'a sebelum tidur
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
*"SUBHANAKALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU ALLA ILAAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK"*_
_"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"_
[ HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153 ]
In syaa Allāh kembali hari esok dengan kondisi yang lebih baik dan bersemangat.
Selamat beristirahat
بارك الله فيكن
Admin
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
*_Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa_*
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.”_
*_(HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majjah)_
Semoga Allah selalu mudahkan kita istiqomah dijalannya_
⏰ REMINDER ⏰
BACAAN DZIKIR PAGI
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
*A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim*
_"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”_
1. MEMBACA AYAT KURSI (1x)
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
*allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā biiżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min 'ilmihī illā bimā syā, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.*
_“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255)_
FADHILLAH
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.” [1]
2. MEMBACA SURAT AL-IKHLAS (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ , اللَّهُ الصَّمَدُ , لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ, وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
_“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa._
_Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya._
_Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan._
_Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”_
[2]
3. MEMBACA SURAT AL-FALAQ (3x)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ,مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
_"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,_
_dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,_
_dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)"._ [3]
4. MEMBACA SURAT AN-NAS (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
_“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia._
_Raja manusia._
_Sembahan (Ilah) manusia._
_Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi._
_Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan.
[4]
5. DIBACA (1x) :
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
*Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.*
_“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”_ [5]
FADHILLAH
Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari.,., kiamat kelak.
6. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
*Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.*
_“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”_ [6]
7. MEMBACA SAYYIDUL ISTIGHFAR (1x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.*
_“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya dengan penuh keyakinan di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga" [7]
8. DIBACA (3x) :
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اَللَّهمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.*
_“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”_ [8]
9. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
*Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.*
_“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”_ [9]
FADHILLAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
10. DIBACA (1x) :
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.
_“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.”_
FADHILLAH
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.”
[10]
11. DIBACA (3x) :
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
_“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” [11]
12. DIBACA (3x) :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.
_“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”_
FADHILLAH
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.” [12]
13. DIBACA (1x) :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan
_“Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang Mahaberdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”_ [13]
14. DIBACA (1x) :
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin
_“Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”_ [14]
15. DIBACA (10x atau 100x) :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
_“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya._ _Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”_
FADHILLAH
●Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak 10X,Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan,menghapuskan baginya 10 kesalahan,ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak,Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingga petang hari,siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan yang semisal itu pula.
●Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu. [15],[16],[17]
16. DIBACA (3x) :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
_“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”_ [18]
FADHILLAH
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam mengatakan kepada Juwairiyyah bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyyah dari selepas subuh sampai waktu dhuha.
17. DIBACA (1x Setelah Salam dari Shalat Subuh):*
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
_“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.”_ [19]
*18. MEMBACA TASBIH (100x) :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih.
_“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.”_ [20]
19. MEMBACA ISTIGHFAR(100x pagi atau sore) :*
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astagh-firullah wa atuubu ilaih.
_“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”_ [21]
Fote Note:
[1] (HR. Al-Hakim (1/562), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/418, no. 662), shahih).
[2] HR. Abu Dawud (no. 5082), an-Nasa-i (VIII/250) dan at-Tirmidzi (no. 3575), Ahmad (V/312), Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411, no. 649), hasan shahih.
[3] Ibid (sama seperti sebelumnya).
[4] HR. Abu Dawud (no. 5082), Shahiih Abu Dawud (no. 4241), Annasa-i (VIII 250) dan At-Tirmizi (no. 3575), At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih”. Ahmad (V/312), dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411 no. 649), hasan shahih.
[5] HR. Muslim (no. 2723), Abu Dawud (no. 5071), dan at-Tirmidzi (3390), shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.
[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu.
[8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539
[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih
[10] HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753
[11] HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni iih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.
[12] HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.
[13] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro 381: 570, Al Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227
[14] HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami’ish Shaghiir no. 4674, shahih
[15] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.
[16] HR. An-Nasa-i dalam 'Amalul wal Lailah (no. 24), Ahmad (V/420), dari Abu Ayyun al-Anshari. Lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (no. 113 dan 114) dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (I/416, no. 660), shahih.
[17] HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz:
“Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
[18] HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al- Harits radhiyallahu ‘anhuma
[19] HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 no. 753 Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54,110, dan Ahmad VI / 294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih.
[20] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296).
[21] HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:قَالَ رَسُو لُ اللهِ صلي الله عليه وسلم : يَااَيُّهَا النَّسُ، تُوبُواإِلَيْ اللهِ. فَإِنِّيْ اَتُوبُ فِيْ الْيَومِ إِلَيْهِ مِانَةً مَرَّةٍ
Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
‘Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.’”
HR. Muslim no. 2702 (42).
Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
[إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ]
“Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 (41)
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
‘Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.’
Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang.”
HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282 no. 2381.
Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya:
(QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.
Dinukil dari buku Doa Dan Wirid halaman 133- 155 yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas , Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii
⏰ REMINDER
Ta'awudz
Dibaca 1x
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Sumber: Hisnul Muslim.
Ayat Kursi
Dibaca 1x
اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ﴿٢٥٥﴾
Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah [2]: 255).
Al-Ikhlas
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ﴿٤﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
(3) Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(Al-Ikhlas [112]: 1-4).
HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/182.
"Barangsiapa membaca tiga surat tersebut (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, ketiganya dinamakan Al-Mu'awwidzaat) sebanyak 3x setiap pagi dan sore hari, maka itu (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu." (Yaitu melindunginya dari segala bentuk bahaya dengan izin Allah).
Sumber: Hisnul Muslim.
Al-Falaq
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh.
(2) Dari kejahatan makhluk-Nya.
(3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
(4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
(5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(Al-Falaq [113]: 1-5).
An-Naas
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
(2) Raja manusia.
(3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
(5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
(6) Dari jin dan manusia.
(An-Nas [114]: 1-6).
Dibaca 1x
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsainaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil-lailati wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil-lailati wa syarri maa ba'dahaa, robbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qobr.
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.
HR. Muslim 4/2088.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Allaahumma bika amsainaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.
Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu tempat kembali (bagi semua makhluk).
HR. At Turmudzi 3391 dan dishahihkan Al-Albani.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allaahumma anta robbii, laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii, wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfir lii, fa-innahu laa yagh-firudz-dzunuuba illaa anta.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
HR. Al Bukhari no. 5522, 6306 dan 6323, at-Tirmidzi no. 3393, an-Nasa'i no. 5522 dan lain-lain.
Dibaca 3x
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.*
Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 22, halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
Dibaca 1x
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fid-dunyaa wal aakhiroh, allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fii dinii, wa dunyaaya, wa ahlii, wa maalii, allaahummas-tur 'aurootii, wa aamin rou'aatii, allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min kholfii, wa 'an yamiinii, wa 'an syimaalii, wa min fauqii, wa a'uudzu bi'azhomatika an ugh-taala min tahtii.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aurat badan, cacat, aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ulat, tenggelam atau ditelan bumi dan lain-lain).
Dibaca 1×
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allaahumma 'aalimal ghoibi wasy-syahaadati, faathiros-samaawaati wal ardh, robba kulli syai-in wa maliikahu, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, a'uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarrisy-syaithooni wa syirkih, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an, au ajurrohu ilaa muslim.
Ya Allah, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau mendorongnya kepada seorang muslim.
HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.
Dibaca 3x
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihi syai-un, fil ardhi wa laa fis-samaa', wa huwas-samii'ul 'aliim.
Dengan nama Allah, yang tidak akan berbahaya dengan namaNya, segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
Dibaca 3x
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaa, wa bil islaami diinaa, wa bimuhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.
Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai nabiku (yang diutus oleh Allah).
HR. Ahmad 4/337, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68. Abu Daud 4/418, At-Tirmidzi 5/465 dan Ibnu Baaz berpendapat, hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
Dibaca 1x
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa hayyu yaa qoyyuum, birohmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullah, wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ain.
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau serahkan kepadaku meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).
HR. An-Nasa'i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no. 227).
Dibaca 1x
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Amsainaa 'alaa fithrotil islaam, wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiinaa ibroohiim, haniifan musliman wa maa kaana minal musyrikiin.
Di waktu sore kami berada di atas fitrah Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.
HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami' 4/290. Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di 'Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
Dibaca 10x atau 1x. Atau dibaca 100x -pagi-
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[1] HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah dan Ahmad 4/60. Lihat Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/270, Shahih Abu Dawud 3/957, Shahih Ibnu Majah 2/331 dan Zadul Ma'ad 2/377.
[2] HR. Al-Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071.
Dibaca 100x
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallaahi wa bihamdih.
Maha Suci Allah, aku memujiNya.
Keutamaan:
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: (dzikir di atas) 100x, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak." (HR. Muslim 2692).
Dzikir ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap hari 100x berdasarkan hadis dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang membaca: (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari 6405 dan Muslim 484).
Dibaca 100x pagi -atau- sore
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaaha wa atuubu ilaih.
Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya.
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.
Dibaca 3x
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bi kalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.
HR. Ahmad 2/290, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45
*⏰ الحمد الله......*
*Atas nikmat Allah Ta'ala,* kita masih diberikan kesempatan untuk mengambil faedah2 bersumber Alquran dan sunnah
Afwan... jika ada kekurangan dan khilaf dalam bermajelis
Sunnah2 Adab Sebelum tidur :
Berwudhu
Mengibas kasur
Berbaring ke sisi kanan
Membaca ayat kursi 1x
Membaca qs Al Mulk
Membaca Al-Ikhlas 3x, Al-falaq 3x, dan An-Nass 3x
Membaca Qs. Albaqoroh : 285-286
Membaca Tasbih 33x Tahmid 33x, dan Takbir 34x
Do'a sebelum tidur
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
*"SUBHANAKALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU ALLA ILAAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK"*_
_"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"_
[ HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153 ]
In syaa Allāh kembali hari esok dengan kondisi yang lebih baik dan bersemangat.
Selamat beristirahat
بارك الله فيكن
Admin
LEBIH UTAMA MANA : MENYEMBELIH QURBAN ATAU BERSHADAQAH SENILAI HARGA QURBAN?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
Menyembelih hewan qurban LEBIH UTAMA.
Jika ada seseorang bertanya, ‘saya punya lima ratus riyal, mana yang lebih utama: aku gunakan untuk bershadaqah ataukah berqurban?
Kami jawab: yang LEBIH UTAMA adalah engkau gunakan untuk berqurban.
Jika dia mengatakan, ‘kalau uang tersebut saya gunakan untuk membeli daging, maka akan dapat empat atau lima kali lebih banyak daripada harga seekor kambing. Apakah ini lebih utama ataukah berqurban?
Kami jawab, Yang LEBIH UTAMA adalah kamu berqurban.
Jadi menyembelih hewan qurban senilai itu LEBIH UTAMA daripada bershadaqah dengan nilai harga tersebut, dan LEBIH UTAMA daripada membeli daging senilai uang tersebut atau lebih untuk dishadaqahkan.
Yang demikian itu karena MAKSUD TERPENTING dari pelaksanaan Qurban adalah TAQARRUB KEPADA ALLAH TA’ALA dengan menyembelih hewan qurban tersebut.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala (artinya) :
“Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya, namun yang akan sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan dari kalian.”
(Asy-Syarh Al-Mumti’ ‘ala Zaad Al-Mustaqni’, al-‘Utsaimin rahimahullah (Kitab al-Manasik))
BOLEHKAH AQIQAH SEKALIGUS QURBAN?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
Menyembelih hewan qurban LEBIH UTAMA.
Jika ada seseorang bertanya, ‘saya punya lima ratus riyal, mana yang lebih utama: aku gunakan untuk bershadaqah ataukah berqurban?
Kami jawab: yang LEBIH UTAMA adalah engkau gunakan untuk berqurban.
Jika dia mengatakan, ‘kalau uang tersebut saya gunakan untuk membeli daging, maka akan dapat empat atau lima kali lebih banyak daripada harga seekor kambing. Apakah ini lebih utama ataukah berqurban?
Kami jawab, Yang LEBIH UTAMA adalah kamu berqurban.
Jadi menyembelih hewan qurban senilai itu LEBIH UTAMA daripada bershadaqah dengan nilai harga tersebut, dan LEBIH UTAMA daripada membeli daging senilai uang tersebut atau lebih untuk dishadaqahkan.
Yang demikian itu karena MAKSUD TERPENTING dari pelaksanaan Qurban adalah TAQARRUB KEPADA ALLAH TA’ALA dengan menyembelih hewan qurban tersebut.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala (artinya) :
“Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya, namun yang akan sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan dari kalian.”
(Asy-Syarh Al-Mumti’ ‘ala Zaad Al-Mustaqni’, al-‘Utsaimin rahimahullah (Kitab al-Manasik))
BOLEHKAH AQIQAH SEKALIGUS QURBAN?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata:
“Aqiqah TIDAK BISA MENGGANTIKAN Qurban, dan Qurban TIDAK BISA MENGGANTIKAN aqiqah.
Kalau anak yang dilahirkan, hari ketujuhnya bertepatan dengan hari Iedul Adha, maka yang lebih benar adalah dia harus menyembelih untuk qurban dan aqiqah dengan dua kambing, karena masing-masing merupakan ibadah yang dimaksudkan (sebagai ibadah tersendiri)”
Dikutip dari “al-Kanzu ats-Tsamin fii Su’alaat Ibni Sunaid li Ibni ‘Utsaimin” hal 135.
“Aqiqah TIDAK BISA MENGGANTIKAN Qurban, dan Qurban TIDAK BISA MENGGANTIKAN aqiqah.
Kalau anak yang dilahirkan, hari ketujuhnya bertepatan dengan hari Iedul Adha, maka yang lebih benar adalah dia harus menyembelih untuk qurban dan aqiqah dengan dua kambing, karena masing-masing merupakan ibadah yang dimaksudkan (sebagai ibadah tersendiri)”
Dikutip dari “al-Kanzu ats-Tsamin fii Su’alaat Ibni Sunaid li Ibni ‘Utsaimin” hal 135.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ
*Syubhat-syubhat penghalal musik dan jawaban ringkasnya*
*Syubhat: "Tidak ada dalil yang melarang musik"*
Dalil yang melarang musik sangat banyak sekali, dari Al Qur'an, Sunnah dan ijma' ulama.
Di antaranya, hadits dari Abu Malik Al Asy'ari radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الحِرَ والحريرَ والخَمْرَ والمَعَازِفَ
“Akan datang kaum dari umatku kelak yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan ma’azif (alat musik)” (HR. Bukhari secara mu’allaq dengan shighah jazm, Ibnu Hibban no. 6754, Abu Daud no. 4039).
*Syubhat: "Hadits Bukhari tentang haramnya musik adalah hadits lemah, dinilai lemah oleh Ibnu Hazm"*
Hadits dalam Shahih Bukhari itu tallaqqal ummah bil qabul, telah diterima sebagai hujjah oleh umat Islam secara umum.
Bahkan An Nawawi mengatakan ia adalah kitab paling shahih setelah Al Qur'an.
Hadits riwayat Bukhari tentang haramnya musik adalah hadits yang shahih.
Ditegaskan keshahihannya oleh banyak imam besar dalam bidang hadits seperti Al Bukhari, Ibnu Shalah, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah, Ibnu Rajab, An Nawawi, Asy Syaukani dan ulama besar lainnya.
Klaim dari Ibnu Hazm bahwa hadits tersebut munqathi' (terputus sanadnya) adalah klaim yang keliru, dan telah dibantah oleh banyak ulama.
Selain itu, Ibnu Hazm tidak dikenal sebagai ulama hadits.
Dan andai kita asumsikan hadits tersebut lemah, masih banyak dalil lain yang menunjukkan haramnya musik.
*Syubhat: "Rasulullah juga bersyair"*
Melantunkan syair atau nasyid jika tanpa musik maka hukum asalnya mubah.
Dan ini yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam.
*Syubhat: “Rasullullah membolehkan bermain duff (rebana) di hari pernikahan dan hari raya”*
Hukum asal bermain alat musik adalah haram. Yang melarang adalah Allah dan Rasul-Nya.
Namun Rasulullah mengecualikan permainan duff (rebana) para hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta pesta pernikahan.
Itu pun yang dibolehkan hanya duff (rebana) saja bukan semua alat musik, dan dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Bukan dimainkan oleh anak-anak laki-laki atau orang dewasa.
*Syubhat: “Jika untuk dakwah, maka musik dibolehkan”*
Berdakwah itu baik, namun bagaimana mungkin berdakwah dengan sesuatu yang diharamkan oleh agama? Al ghayah la tubarrir al washilah, tujuan tidak menghalalkan segala cara.
Dan bukankah dakwah itu mengajak kepada ketaatan dan melarang perbuatan yang haram? Selain itu, musik sudah ada di zaman Nabi, namun Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dan para sahabat tidak ada yang berdakwah dengan musik.
Demikian juga para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta para imam Ahlussunnah, tidak ada yang berdakwah dengan musik.
*Syubhat: “Sebagian ulama membolehkan musik”*
Yang benar, sebagian ulama madzhab membolehkan beberapa model alat musik seperti ribab (semacam biola), syababah (semacam seruling), dan duff (rebana) secara mutlak. Bukan membolehkan semua alat musik. Namun ini pun pendapat yang keliru dan bertentangan dengan dalil-dalil yang ada. Karena tidak terdapat dalil yang mengecualikan alat-alat musik ini, kecuali rebana ketika dimainkan pada hari raya atau pernikahan.
Selain itu telah dinukil ijma oleh belasan ulama di antaranya: Al Ajurri, Abu Thayyib Asy Syafi'i, Ibnu Qudamah, Ibnu Shalah, Abul Abbas Al Qurthubi, Ibnu Taimiyah, Tajuddin As Subki, Ibnu Rajab, Ibnu Hajar Al Haitami, Ibnu Abdil Barr, dan lainnya mereka semua menukil kata sepakat ulama tentang haramnya musik.
Tentu saja dengan nukilan ijma sebanyak ini, menjadi suatu hal meyakinkan.
Adapun perkataan ulama kontemporer yang membolehkan musik seperti Syaikh Yusuf Al Qardhawi, Syaikh Shalih Al Maghamisi, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dan semisalnya, maka kita katakan, perkataan ulama bukan dalil.
Tidak boleh meninggalkan dalil demi membela perkataan ulama.
Terlebih sudah ada ijma' ulama dalam masalah ini. Pendapat yang menyelisihi ijma' adalah pendapat yang keliru.
*Syubhat: “Asy Syaukani dalam Nailul Authar membawakan riwayat bahwa Ahlul Madinah membolehkan musik”*
*Pertama,*
Asy Syaukani tidak membolehkan musik, beliau hanya menukilkan riwayat.
Dan riwayat yang beliau nukilkan juga sebagiannya shahih dan sebagiannya lemah.
*Kedua,* apa yang difatwakan oleh Ahlul Madinah ketika itu adalah bentuk zallatul ulama (ketergelinciran ulama), yang tidak boleh diikuti. Oleh karena itu Al Auza'i mengatakan:
نتجنب من قول أهل العراق خمسا ، ومن قول أهل الحجاز خمسا ... فذكر من قول أهل العراق : شرب المسكر ، ومن قول أهل الحجاز : استماع الملاهي، والمتعة بالنساء
“Jauhilah 5 pendapat Ahlul Iraq dan 5 pendapat Ahlul Hijaz (Madinah termasuk Hijaz) : di antara pendapat Ahlul Iraq yang dijauhi adalah pembolehan minuman yang memabukkan. Di antara pendapat Ahlul Hijaz yang dijauhi adalah pembolehkan alat musik dan nikah mut'ah” (Lihat Siyar A'lamin Nubala, 7/131).
Bagi yang sudah belajar kitab Syarhus Sunnah Al Barbahari tentu sudah tahu perkataan Ibnul Mubarak:
لا تأخذوا عن أهل الكوفة في الرفض شيئاً ولا عن أهل الشام في السيف شيئاً، ولا عن أهل البصرة في القدر شيئاً، ولا عن أهل خراسان في الإرجاء شيئاً، ولا عن أهل مكة في الصرف شيئاً، ولا عن أهل المدينة في الغناء، لا تأخذوا عنهم في هذه الأشياء شيئاً
“Jangan ambil pendapat Ahlul Kufah tentang syiah Rafidhah sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlus Syam tentang pemberontakan sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Bashrah tentang takdir sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Khurasan tentang irja' sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlu Makkah tentang transaksi sharf sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Madinah tentang musik sama sekali. Jangan ambil pendapat mereka dalam masalah-masalah ini sama sekali”.
Ini semua bentuk-bentuk zallatul ulama (ketergelinciran ulama), yang tidak boleh diikuti.
Dan pendapat mereka pun bukan dalil, tidak boleh meninggalkan dalil demi mengikuti pendapat orang.
Jika yang seperti ini diikuti, maka nikah mut'ah bisa jadi dihalalkan, minuman keras dan narkoba dihalalkan, pemahaman menolak takdir dianggap benar, dan lainnya.
*Syubhat: “musik itu seperti pisau, tergantung digunakan untuk apa. Jika untuk kebaikan, maka baik. Jika untuk keburukan maka buruk”*
Kaidah “hukmul wasa'il hukmul maqashid” (hukum sarana tergantung apa tujuannya) ini diterapkan pada perkara-perkara yang mubah (boleh).
Sedangkan musik bukan perkara mubah.
Banyak dalil yang mengharamkannya. Adapun pisau, tidak ada dalil yang mengharamkannya.
Maka ini qiyas ma'al fariq (menganalogikan dua hal yang berbeda).
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka bagaimana dengan suara burung, suara rintik hujan, suara ombak dan berirama seperti musik”*
Yang diharamkan oleh Al Qur'an dan As Sunnah adalah ma'azif (alat musik).
Adapun suara burung, rintik hujan, suara ombak itu semua tidak diharamkan oleh dalil.
Dan tidak bisa di-qiyaskan karena suara-suara tersebut berbeda dengan suara alat musik.
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka mengapa banyak sekali masyarakat yang memainkan?”*
Patokan kebenaran adalah dalil Al Qur'an dan As Sunnah, bukan perbuatan kebanyakan orang.
Kebenaran adalah kebenaran walaupun tidak ada yang melakukannya. Kesalahan adalah kesalahan walaupun dilakukan oleh semua orang.
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka silakan diam di rumah saja karena di mana-mana banyak musik”*
Tidak dipungkiri bahwa benar bahwa dimana-mana banyak musik.
Ini hal yang kita patut disesalkan dan disedihkan.
Karena banyak masyarakat Islam tidak paham hukum Islam.
Namun bukan berarti dalam keadaan seperti ini kita tidak bisa beraktifitas, karena yang keliru adalah yang memainkan musik dan mendengarkannya dengan sengaja.
Adapun yang mendengarkan musik karena tidak sengaja, maka ia tidak berdosa.
Dan boleh saja masuk ke tempat-tempat yang ada musiknya seperti minimarket, pasar, bank, kantor-kantor, terminal, bandara, dan semisalnya jika tujuannya bukan untuk mendengarkan musik. Kaidah fiqhiyyah mengatakan:
يثبت تبعاً ما لا يثبت استقلالاً
“Terkadang suatu hukum berlaku jika ia sebagai perkara sekunder, namun tidak berlaku jika ia menjadi perkara primer”
Boleh masuk ke minimarket yang ada musiknya, karena musik di sana bukan tujuan primer kita.
Namun ia perkara sekunder yang sifatnya mengikuti. Namun jika musik dijadikan tujuan primer ketika masuk ke minimarket, maka menjadi tidak boleh.
Itu pun dengan tetap berusaha tidak berlama-lama dan berusaha untuk mengingkari sesuai kemampuan.
*Syubhat: “Kalau musik haram, mengapa pak Haji Fulan dan pak Ustadz Alan main musik?”*
Perbuatan orang, apalagi orang zaman sekarang, sama sekali bukan dalil.
Tidak kita bayangkan ada orang yang meninggalkan Al Qur'an, Sunnah dan Ijma ulama demi mengikuti si Fulan dan si Alan orang zaman sekarang.
Mereka telah melakukan kemungkaran, dan kita doakan semoga mendapat hidayah.
Wallahu a'lam.
*بارڪ اللّـہ فيڪمــ وفي أموالكم وجزاڪمــ اللّـہ خيـرا*
*KEUTAMAAN AMAL SHALIH DI BULAN DZULHIJJAH*
Saudaraku rahimakumullaah, diantara waktu yang sangat utama untuk beribadah kepada Allah ta’ala adalah satu bulan yang mulia dalam Islam, yaitu bulan Dzulhijjah, terutama sepuluh hari awalnya, maka hendaklah kita manfaatkan peluang emas ini untuk memperbanyak amal shalih.
Allah ta’ala berfirman,
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh.” [Al-Fajr: 1-2]
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف
“Sepuluh malam yang dimaksud dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid dan banyak lagi ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf yang berpendapat demikian.” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/390]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ ، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidaklah ada hari-hari yang lebih dicintai Allah ta’ala untuk beramal shalih melebihi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikit pun.” [HR. Al-Bukhari, Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, dan lafazh ini milik At-Tirmidzi, Shahih Abi Daud: 2107]
Dalam hadits yang lain,
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى
“Tidak ada satu amalan yang lebih suci di sisi Allah ‘azza wa jalla dan lebih besar pahalanya daripada satu kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” [HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 1776 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 3476, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib: 1248]
*Syubhat: "Tidak ada dalil yang melarang musik"*
Dalil yang melarang musik sangat banyak sekali, dari Al Qur'an, Sunnah dan ijma' ulama.
Di antaranya, hadits dari Abu Malik Al Asy'ari radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الحِرَ والحريرَ والخَمْرَ والمَعَازِفَ
“Akan datang kaum dari umatku kelak yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan ma’azif (alat musik)” (HR. Bukhari secara mu’allaq dengan shighah jazm, Ibnu Hibban no. 6754, Abu Daud no. 4039).
*Syubhat: "Hadits Bukhari tentang haramnya musik adalah hadits lemah, dinilai lemah oleh Ibnu Hazm"*
Hadits dalam Shahih Bukhari itu tallaqqal ummah bil qabul, telah diterima sebagai hujjah oleh umat Islam secara umum.
Bahkan An Nawawi mengatakan ia adalah kitab paling shahih setelah Al Qur'an.
Hadits riwayat Bukhari tentang haramnya musik adalah hadits yang shahih.
Ditegaskan keshahihannya oleh banyak imam besar dalam bidang hadits seperti Al Bukhari, Ibnu Shalah, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah, Ibnu Rajab, An Nawawi, Asy Syaukani dan ulama besar lainnya.
Klaim dari Ibnu Hazm bahwa hadits tersebut munqathi' (terputus sanadnya) adalah klaim yang keliru, dan telah dibantah oleh banyak ulama.
Selain itu, Ibnu Hazm tidak dikenal sebagai ulama hadits.
Dan andai kita asumsikan hadits tersebut lemah, masih banyak dalil lain yang menunjukkan haramnya musik.
*Syubhat: "Rasulullah juga bersyair"*
Melantunkan syair atau nasyid jika tanpa musik maka hukum asalnya mubah.
Dan ini yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam.
*Syubhat: “Rasullullah membolehkan bermain duff (rebana) di hari pernikahan dan hari raya”*
Hukum asal bermain alat musik adalah haram. Yang melarang adalah Allah dan Rasul-Nya.
Namun Rasulullah mengecualikan permainan duff (rebana) para hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta pesta pernikahan.
Itu pun yang dibolehkan hanya duff (rebana) saja bukan semua alat musik, dan dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Bukan dimainkan oleh anak-anak laki-laki atau orang dewasa.
*Syubhat: “Jika untuk dakwah, maka musik dibolehkan”*
Berdakwah itu baik, namun bagaimana mungkin berdakwah dengan sesuatu yang diharamkan oleh agama? Al ghayah la tubarrir al washilah, tujuan tidak menghalalkan segala cara.
Dan bukankah dakwah itu mengajak kepada ketaatan dan melarang perbuatan yang haram? Selain itu, musik sudah ada di zaman Nabi, namun Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dan para sahabat tidak ada yang berdakwah dengan musik.
Demikian juga para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta para imam Ahlussunnah, tidak ada yang berdakwah dengan musik.
*Syubhat: “Sebagian ulama membolehkan musik”*
Yang benar, sebagian ulama madzhab membolehkan beberapa model alat musik seperti ribab (semacam biola), syababah (semacam seruling), dan duff (rebana) secara mutlak. Bukan membolehkan semua alat musik. Namun ini pun pendapat yang keliru dan bertentangan dengan dalil-dalil yang ada. Karena tidak terdapat dalil yang mengecualikan alat-alat musik ini, kecuali rebana ketika dimainkan pada hari raya atau pernikahan.
Selain itu telah dinukil ijma oleh belasan ulama di antaranya: Al Ajurri, Abu Thayyib Asy Syafi'i, Ibnu Qudamah, Ibnu Shalah, Abul Abbas Al Qurthubi, Ibnu Taimiyah, Tajuddin As Subki, Ibnu Rajab, Ibnu Hajar Al Haitami, Ibnu Abdil Barr, dan lainnya mereka semua menukil kata sepakat ulama tentang haramnya musik.
Tentu saja dengan nukilan ijma sebanyak ini, menjadi suatu hal meyakinkan.
Adapun perkataan ulama kontemporer yang membolehkan musik seperti Syaikh Yusuf Al Qardhawi, Syaikh Shalih Al Maghamisi, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dan semisalnya, maka kita katakan, perkataan ulama bukan dalil.
Tidak boleh meninggalkan dalil demi membela perkataan ulama.
Terlebih sudah ada ijma' ulama dalam masalah ini. Pendapat yang menyelisihi ijma' adalah pendapat yang keliru.
*Syubhat: “Asy Syaukani dalam Nailul Authar membawakan riwayat bahwa Ahlul Madinah membolehkan musik”*
*Pertama,*
Asy Syaukani tidak membolehkan musik, beliau hanya menukilkan riwayat.
Dan riwayat yang beliau nukilkan juga sebagiannya shahih dan sebagiannya lemah.
*Kedua,* apa yang difatwakan oleh Ahlul Madinah ketika itu adalah bentuk zallatul ulama (ketergelinciran ulama), yang tidak boleh diikuti. Oleh karena itu Al Auza'i mengatakan:
نتجنب من قول أهل العراق خمسا ، ومن قول أهل الحجاز خمسا ... فذكر من قول أهل العراق : شرب المسكر ، ومن قول أهل الحجاز : استماع الملاهي، والمتعة بالنساء
“Jauhilah 5 pendapat Ahlul Iraq dan 5 pendapat Ahlul Hijaz (Madinah termasuk Hijaz) : di antara pendapat Ahlul Iraq yang dijauhi adalah pembolehan minuman yang memabukkan. Di antara pendapat Ahlul Hijaz yang dijauhi adalah pembolehkan alat musik dan nikah mut'ah” (Lihat Siyar A'lamin Nubala, 7/131).
Bagi yang sudah belajar kitab Syarhus Sunnah Al Barbahari tentu sudah tahu perkataan Ibnul Mubarak:
لا تأخذوا عن أهل الكوفة في الرفض شيئاً ولا عن أهل الشام في السيف شيئاً، ولا عن أهل البصرة في القدر شيئاً، ولا عن أهل خراسان في الإرجاء شيئاً، ولا عن أهل مكة في الصرف شيئاً، ولا عن أهل المدينة في الغناء، لا تأخذوا عنهم في هذه الأشياء شيئاً
“Jangan ambil pendapat Ahlul Kufah tentang syiah Rafidhah sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlus Syam tentang pemberontakan sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Bashrah tentang takdir sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Khurasan tentang irja' sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlu Makkah tentang transaksi sharf sama sekali. Jangan ambil pendapat Ahlul Madinah tentang musik sama sekali. Jangan ambil pendapat mereka dalam masalah-masalah ini sama sekali”.
Ini semua bentuk-bentuk zallatul ulama (ketergelinciran ulama), yang tidak boleh diikuti.
Dan pendapat mereka pun bukan dalil, tidak boleh meninggalkan dalil demi mengikuti pendapat orang.
Jika yang seperti ini diikuti, maka nikah mut'ah bisa jadi dihalalkan, minuman keras dan narkoba dihalalkan, pemahaman menolak takdir dianggap benar, dan lainnya.
*Syubhat: “musik itu seperti pisau, tergantung digunakan untuk apa. Jika untuk kebaikan, maka baik. Jika untuk keburukan maka buruk”*
Kaidah “hukmul wasa'il hukmul maqashid” (hukum sarana tergantung apa tujuannya) ini diterapkan pada perkara-perkara yang mubah (boleh).
Sedangkan musik bukan perkara mubah.
Banyak dalil yang mengharamkannya. Adapun pisau, tidak ada dalil yang mengharamkannya.
Maka ini qiyas ma'al fariq (menganalogikan dua hal yang berbeda).
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka bagaimana dengan suara burung, suara rintik hujan, suara ombak dan berirama seperti musik”*
Yang diharamkan oleh Al Qur'an dan As Sunnah adalah ma'azif (alat musik).
Adapun suara burung, rintik hujan, suara ombak itu semua tidak diharamkan oleh dalil.
Dan tidak bisa di-qiyaskan karena suara-suara tersebut berbeda dengan suara alat musik.
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka mengapa banyak sekali masyarakat yang memainkan?”*
Patokan kebenaran adalah dalil Al Qur'an dan As Sunnah, bukan perbuatan kebanyakan orang.
Kebenaran adalah kebenaran walaupun tidak ada yang melakukannya. Kesalahan adalah kesalahan walaupun dilakukan oleh semua orang.
*Syubhat: “Kalau musik haram, maka silakan diam di rumah saja karena di mana-mana banyak musik”*
Tidak dipungkiri bahwa benar bahwa dimana-mana banyak musik.
Ini hal yang kita patut disesalkan dan disedihkan.
Karena banyak masyarakat Islam tidak paham hukum Islam.
Namun bukan berarti dalam keadaan seperti ini kita tidak bisa beraktifitas, karena yang keliru adalah yang memainkan musik dan mendengarkannya dengan sengaja.
Adapun yang mendengarkan musik karena tidak sengaja, maka ia tidak berdosa.
Dan boleh saja masuk ke tempat-tempat yang ada musiknya seperti minimarket, pasar, bank, kantor-kantor, terminal, bandara, dan semisalnya jika tujuannya bukan untuk mendengarkan musik. Kaidah fiqhiyyah mengatakan:
يثبت تبعاً ما لا يثبت استقلالاً
“Terkadang suatu hukum berlaku jika ia sebagai perkara sekunder, namun tidak berlaku jika ia menjadi perkara primer”
Boleh masuk ke minimarket yang ada musiknya, karena musik di sana bukan tujuan primer kita.
Namun ia perkara sekunder yang sifatnya mengikuti. Namun jika musik dijadikan tujuan primer ketika masuk ke minimarket, maka menjadi tidak boleh.
Itu pun dengan tetap berusaha tidak berlama-lama dan berusaha untuk mengingkari sesuai kemampuan.
*Syubhat: “Kalau musik haram, mengapa pak Haji Fulan dan pak Ustadz Alan main musik?”*
Perbuatan orang, apalagi orang zaman sekarang, sama sekali bukan dalil.
Tidak kita bayangkan ada orang yang meninggalkan Al Qur'an, Sunnah dan Ijma ulama demi mengikuti si Fulan dan si Alan orang zaman sekarang.
Mereka telah melakukan kemungkaran, dan kita doakan semoga mendapat hidayah.
Wallahu a'lam.
*بارڪ اللّـہ فيڪمــ وفي أموالكم وجزاڪمــ اللّـہ خيـرا*
*KEUTAMAAN AMAL SHALIH DI BULAN DZULHIJJAH*
Saudaraku rahimakumullaah, diantara waktu yang sangat utama untuk beribadah kepada Allah ta’ala adalah satu bulan yang mulia dalam Islam, yaitu bulan Dzulhijjah, terutama sepuluh hari awalnya, maka hendaklah kita manfaatkan peluang emas ini untuk memperbanyak amal shalih.
Allah ta’ala berfirman,
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh.” [Al-Fajr: 1-2]
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف
“Sepuluh malam yang dimaksud dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid dan banyak lagi ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf yang berpendapat demikian.” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/390]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ ، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidaklah ada hari-hari yang lebih dicintai Allah ta’ala untuk beramal shalih melebihi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikit pun.” [HR. Al-Bukhari, Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, dan lafazh ini milik At-Tirmidzi, Shahih Abi Daud: 2107]
Dalam hadits yang lain,
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى
“Tidak ada satu amalan yang lebih suci di sisi Allah ‘azza wa jalla dan lebih besar pahalanya daripada satu kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” [HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 1776 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 3476, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib: 1248]